Lee Jong Rak ' The Drop Box '

Lee Jong Rak adalah seorang pendeta dari korea selatan. Seorang pria sederhana dengan tujuan yang besar, Pendeta tersebut melihat sebuah masalah besar, dan dia memikirkan tentang sebuah cara untuk mengatasinya. Cerita tentangnya adalah cerita tentang iman, harapan, dan cinta. Ketika kamu mengetahui ceritanya kamu tidak akan pernah menjadi dirimu yang sama lagi.

Lee Jong Rak adalah pencipta dari kotak bayi. Kotak bayi buatannya adalah yang pertama dan hanya ada 1 di korea selatan, yang gunanya untuk mengumpulkan bayi - bayi yang mengalami keterbelakangan mental atau cacat fisik ataupun bayi yang keberadaanya tidak diinginkan oleh ibu mereka.

Ratusan bayi dibuang di pinggir jalan setiap tahunnya di korea selatan. Pendeta tersebut mengetahui hal ini, dan mengambil sebuah tindakan untuk menyelamatkan bayi - bayi berharga tersebut dengan membuat sebuah kotak yang berukuran kecil sesuai untuk menampung bayi. Di kotaknya tersebut terdapat tulisan 'Tempat untuk meninggalkan bayi'.

Di dalam kotak tersebut berisi sebuah selimut yang menjadi alas, cahaya dan penghangat yang berguna untuk menjaga bayi tetap hangat. Bel akan berbunyi apabila seorang bayi diletakkan di dalam, kemudian pendeta tersebut / istri nya/ staff tersebut akan mengambil bayi tersebut. Tujuannya adalah untuk memberi alternatif lain bagi ibu yang putus asa di Seoul, Korea Selatan. Dia bahkan mengakui dia tidak begitu berharap akan ada bayi yang diletakkan di dalam kotak tersebut. Tetapi dia salah, bayi - bayi tersebut berdatangan di tengah malam, tengah hari, beberapa dengan catatan, ada yang tanpa catatan, dan hanya sedikit ibu yang bertatap muka dengan pendeta Lee Jong Rak.

Kisah nyata tentang pria ini dan sebuah kotak bayi bisa anda saksikan dengan sendiri di film dokumentary pendek yang berdurasi selama 72 menit, yang berjudul " The Drop Box " yang dibuat oleh seorang pemuda 22 tahun, Brian Ivie. Brian tergerak hatinya untuk membuat videonya setelah dia membaca artikel pada LA TIMES tentang misi Pastor Lee Jong Rak, dan dia memutuskan untuk pergi ke Seoul untuk membuat Dokumenter film tersebut.

Setelah menyaksikan hal ini dengan matanya sendri hidup Brian berubah, dalam proses pembuatan film tersebut Brian menjadi seorang Kristian. Dia berkata ' Kelahiran bayi - bayi ini bukanlah kesalahan, tetapi mereka adalah anugerah '. Ketika dia melihat seorang bayi diletakkan di dalam kotak tersebut rasanya seperti sebuah cahaya dari surga tiba di kotak tersebut. Sama seperti bayi yang memiliki cacat fisik, jiwa saya juga tidak sempurna. Tetapi Tuhan tetap mencintai saya.

Ketika kita mengalami hal - hal seperti diatas, yang perlu dan penting bagi kita untuk dimiliki adalah iman kita kepada Tuhan yang kadang sebagian dianggap orang tidak begitu penting. Dengan kekuatan iman tersebut kita bisa melewati hal - hal yang kadang kita anggap sulit.

Komentar