Perjalanan menuju marathon pertamaku #SCKLM1

21 Mei 2017, akan menjadi marathon pertamaku. Sudah hampir genap 1 tahun saya(biasa dipanggil Jun, Not, Junot ) menekuni olahraga lari ini. Nekat-nekat an juga saya mengambil kesempatan marathon ini.

Untuk berlari sejauh 42 km tentu membutuhkan persiapan yang tidak biasa. Para ahli, mengatakan persiapan yang ideal untuk suatu perlombaan marathon adalah 4 bulan. Namun, saya memulai latihan serius saya tanggal 17 april 2017. Ya udah dibilang lumayan telat sih, namun di akhir tahun 2016 sebenarnya saya juga sudah melaksanakan training program tersendiri. Cuman untuk latihan kali ini saya menggunakan program latihan dari GARMIN.

Program latihan Garmin ini, memerlukan waktu 4 bulan, hitung hitung sekalian persiapan marathon untuk event di bali bulan agustus tanggal 27. Jadi singkat cerita akan saya ceritakan pengalaman saya selama melakukan program latihan dari Garmin ini.

Day 1 | 17 april 2017
Cross training  40 menit
Cross training ini maksudnya adalah program latihan di samping lari, supaya otot lari yang digunakan untuk berlari tidak jenuh. Otot yang dilatih ini biasanya dada, bahu, paha, betis, core maupun stability. 
Karena saya tidak ada peralatan gym, saya melakukan cross training dengan menggunakan aplikasi Nike training club, saya pilih set latihan cross training dengan durasi 40 menit. Latihan ini sangat berat, padahal tingkat kesulitan medium. Namun intensitasnya tinggi, tapi saya tetap menyelesaikan cross training ini. Saya yakin perjuangan saya hari ini, akan masuk akal di masa depan. Saya akan mengenang  momen pada tanggal 21 Mei 2017.

Day 2 | 18 April 2017
Lari di Zone 2 selama 40 menit 
Zone 2 adalah zona dimana biasa seorang marathoner berlari selama 42km dalam suatu ajang perlombaan. Zone adalah 85%-89% dari 100% lactate threshold saya.
Karena saya sudah mengukur lactate threshold saya, maka zona saya di tingkat 156-164bpm (detak jantung). 
Pada saat mulai berlari sulit sekali untuk masuk ke zona 2, akhirnya saya menghabiskan +/- 10 menit pada zona 1(warm up). Walau saya berlari masuk hingga pace 3:47/km tetap aja saya masih berada di zona 1.
Saya menikmati latihan kali ini, Karena pada sesi latihan kali ini ada beberapa teman lari yang ikut menemani latihan saya. Kami berlari bersama-sama, walau tujuan kami berbeda. Ada yang sekedar ingin kurus, ada yang ingin menjaga kebugarannya, ada yang persiapan untuk event di bulan September, bahkan ada yang baru mulai berlari. 
Saya pribadi menikmatinya, selama 40 menit tersebut merupakan moment kekosongan yang menyenangkan. Selama 40 menit tersebut saya bebas, bebas dari kerjaan, masalah, keluarga, cinta, uang, dan tekanan. 40 menit tersebut hanya ada saya, dan yang ada di pikiranku bagaimana saya menyelesaikan perjalanan ini.
Setelah 40 menit, saya berbincang bincang dengan teman-temanku. Kami mengobrol, hanya ada senyum lepas yang menghiasi wajah kami. We love that run, we enjoy that morning.

Day 3| 19 April 2017
Interval session
Sesi kali ini saya dan beberapa teman melakukan sesi latihan interval. Interval sesi dimana kami melakukan lari sprint di zona 4 selama 4 menit dan rest selama 90 detik, dan melakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Nah interval kali ini saya salah dalam sesi rest, saya kurang jeli membaca program latihan dimana saya seharusnya lari santai, malah saya diam di tempat mengambil napas. Saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di minggu depan, kesalahan itu wajar. Namun tidak mengulangi kesalahan yang sama adalah hal yang bijak.

Beberapa teman saya baru pertama kali menjalani latihan interval, namun mereka tetap semangat menyelesaikannya walau Capek. Dan beberapa teman memberikan respon yang positive tentang latihan interval ini. 

Sesi setelah interval sangat menyenangkan dimana kami berbincang dan bergurau, dan mengenal satu sama lain. We run further, we know more about each other.

Day 4 | 20 April 2017
Cross training 45 menit
Tambahan durasi 5 menit, dari cross training pertama. Namun cross training kali ini saya ke lapangan umum biasanya tempat saya berlari, saya dan teman saya (kin Stewart, yang juga panutan saya) melakukan cross training dengan cara traditional.
Menu cross training 
Push up 25x4 reps
Squad jump 15x4 reps
Sit up 25x 4 reps
Split jump 20x 4 reps
Pull up 10x 4 reps
Squad 25x 4 reps
Tricep 10x 3 reps
Mountain climber 30 secs x 3 reps
High knee 20 x 3 reps
Lunges 20 x 3 reps
Plank 1 minutes
Semua dilakukan dengan durasi di bawah 45 menit, menyiksa latihan kali ini. Tapi saya percaya usaha hari ini, akan menjadi berkah saya di masa depan.

Hari ini saya rindu dengan kawanlari saya bapak susantoasan, Karena tugas negara harus menjaga anak bapak susanto behalangan hadir hingga 27 april haha. Kami ( saya dan kin ) menunggu bapak susanto segera kembali ke track dan berlari bersama. Sesi latihan kurang lengkap kalau tidak ada pak susantoasan. 

 
 

Selama menulis hari ini, saya menyadari hal yang saya cintai selama proses ini berlangsung adalah dimana saya merasa bebas selama berlari, saya mempunyai teman senasib seolah olah kami ada bagian dari suatu keluarga, senyum yang kami lepas adalah suatu hal biologis yang murni, dan hal terakhir memiliki teman teman seperjuangan yang mencintai dan menekuni olahraga lari ini. Special thanks to Ko alwi, Ko kin, Ko Susantoasan, Ko achiu, Ko Jimmy, Ko Awo, Ko chufendy, Ko felix, Ko edyson, ko wawang, ko william, ko jowet, ko willy, ko david, ko yongcen,Ci Eslie, Ci ester, ci liese, Ms Winda, ci sylvia, dan kawan-kawan lari di iRun baik medan maupun surabaya, runvolution medan, dan keluarga besar RFi Run For Indonesia. Love u guys, love the moments

Komentar